Kesaksian Victoria Nehale
Yesus segera datang
Waktu sedang terburu habis
Ku-lihat banyak jalan dikota itu, yang juga diukir dengan emas. Ada bangunan-bangunan yang tinggi dan semuanya bercahaya seperti emas. Cahaya pantulan dari kota itu sungguh sangat tak terbilang.
“Victoria, AKu-mau engkau ikut Aku; Akan Ku-tunjukan hal-hal yang
menakutkan, akan Ku-bawah ke tempat di mana engkau tak pernah berada
sebelumnya diseluruh hidup-mu”
“Victoria, kelompok ini ialah
orang yang tak mengampuni orang lain. berkali-kali Aku berkata dalam
banyak cara agar mengampuni yang lain namun mereka menolak-Ku; Aku telah
mengampuni dosanya namun mereka menolak untuk mengampuni. Saat Waktu
telah berakhir mereka temukan dirinya disini. selamanya; mereka memakan
buah pekerjaannya selamanya. Bagaimanapun juga, hal ini sangat
menyakiti-Ku melihat mereka di tempat dan situasi keji ini, sebab Aku
mengasihi mereka.”
Ibrani 10 : 26 – 27 = Sebab jika kita sengaja
berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka
tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (27) Tetapi yang ada
ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat
yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Syallom, begini kisah-nya :
Saya dilahirkan dan dibesarkan dan tinggal di Namibia dan menyerahkan
hidupku bagi Yesus pada 06 Februari 2005. Tuhan Yesus Kristus telah
menyatakan banyak hal dalam spiritual kehidupanku termasuk beberapa
perjalanan ke Neraka. Tuhan memberi petunjuk agar membagikan pengalaman
ini dengan orang; Dia juga memperingatkan saya untuk tidak menambahkan
atau mengurangi dari apa yang Tuhan Yesus Kristus telah tunjukan atau
katakan. Saya selesai menulis buku ini, akhir tahun 2006, saya
dikunjungi 33 kali oleh Tuhan Yesus Kristus. Setiap kunjungan, Tuhan
mengatakan sebelum pergi bahwa : WAKTU SEDANG TERBURU HABIS.
Perjalanan pertama ke Neraka
Pada akhir pekan 23 Juli 2005, Saya menumpang taksi selama 30 menit
dari kota Ondangwa dimana saya tinggal dan bekerja, ke kampungku,
ber-akhir pekan bersama orang tuaku. Pada perjalanan pulang, Saya
rasakan sesuatu yang Luar biasa akan terjadi malam itu. Saya tiba di
rumah sekitar jam 18.00 saat makan malam disiapkan. Saya berada didapur
dengan semua keluarga, berbaring dilantai teralas selimut tua,
sementara keponakan dan kemenakan kecilku nyanyikan lagu-lagu sekolah
minggu mereka. Tiba-tiba urapan yang berat turun padaku, tubuhku menjadi
sangat lemah, dan saya pingsan dalam Kuasa Allah. Saya melihat seorang
lelaki, memakai sebuah jubah putih panjang dan ikat pinggang berwarna
sama, berjalan ke-arah dimana saya berbaring. Cahaya yang luar biasa
mengelilingi-Nya seolah-olah bersinar dari-Nya. Dia memakai sandal
coklat; Wajah-Nya seperti orang timur tengah, dan kulitnya indah.
Wajah-Nya sangat ramah dan penuh kemuliaan tetapi saya tak dapat melihat
mata-Nya. Saat Dia berbicara, Suara-Nya sangat lembut, Ramah dan penuh
Kasih, namun BerKuasa; gelombang-gelombang kasih keluar dari rupa-Nya.
Dia mengulurkan tangan-Nya dan mengangkat-ku. Tiba-tiba saya berada
dalam tubuh yang indah, tubuh transformasiku; saya terlihat seperti umur
saya pada saat delapan belas tahun. Saya memakai jubah putih dan ikat
pinggang putih. Walaupun jubahku putih, namun bahannya berbeda dari
lelaki yang berjubah putih tersebut. Jubah-Nya ber-sutera indah yang tak
dapat di- gambarkan.
Dia berkata, suara-Nya lemah lembut dan
penuh kasih: “Victoria, AKu-mau engkau ikut Aku; Akan Ku-tunjukan
hal-hal yang menakutkan, akan Ku-bawah ke tempat di mana engkau tak
pernah berada sebelumnya diseluruh hidup-mu”.Dia memegang tangan kananku
dan kami-pun pergi. Seolah-olah kami berjalan diudara dan terus naik.
Dalam perjalanan, Saya letih dan berkata pada-Nya bahwa saya tak dapat
lanjutkan perjalanan dan memohon agar membawaku kembali. Namun, Dengan
lembut Dia memandangku dan berkata,“engkau tak letih – engkau baik. Jika
letih Aku akan menggendong-mu, namun saat ini engkau baik. Damai
menyertaimu. Mari kita pergi.”
Tempat dimana kami tiba sangat
kering, lebih buruk dari padang kering yang diketahui manusia, tak ada
tanda kehidupan sedikitpun. Tak ada pepohonan atau rumput atau suatu
tanda-tanda kehidupan. Sungguh tempat yang sangat tertekan.
Kami
tiba di-gerbang, Dia menoleh padaku dan berkata : “Victoria, kami akan
masuk melalui gerbang, dan hal yang kau saksikan akan sangat
menakutkanmu dan meng-goncangkanmu, namun kuatkan percaya-mu sebab kau
dalam lindungan-Ku ketempat engkau Ku-bawah. Bukalah matamu dan
perhatikanlah segala sesuatu yang Ku-tunjukan padamu.” Saya terkejut dan
menangis. Saya mem-protes dan memohon agar Ia membawaku kembali. Saya
berkata bahwa saya tak suka pergi kesana sebab saya dapat melihat
kedalam melalui gerbang. Dia memandangku dan berkata, “Damai
menyertaimu; Aku menyertai-mu. Kami harus masuk, sebab waktu terburu
habis.”
Kami masuk melalui gerbang. Saya tak dapat menggambarkan
padamu kengerian tempat itu. Saya mengaku tak ada tempat di seluruh
jagat raya ini seburuk itu. Tempat itu sangat besar dan ku-rasakan
seperti melebar terus menerus. Tempat itu sangat gelap pekat dan
kepanasannya tak dapat diukur : panasnya melebihi panas api. Saya tak
dapat melihat puncah api atau pusat kepanasan itu tetapi sungguh sangat
PANAS. Tempat itu dipenuhi dengan serangga berbagai ukuran dan warna -
hijau, hitam, dan abu-abu. Segala jenis serangga ada disana. juga, ada
pendek, tebal, cacing hitam dimana-mana, memanjat disana-sini.
Cacing-cacing itu mulai memanjati kami dan serangga-serangga itu mulai
mengerumuni kami. Tempat itu dipenuhi benda-benda menjijikan; tak ada
kata-kata yang pantas bagi segala sesuatu yang ada disana. Aromanya
seperti daging busuk tetapi seratus kali lebih buruk dari daging busuk
yang pernah dalam hidupku. Tempat itu dipenuhi dengan keluhan tangisan
dan kertakan gigi, bersamaan dengan iblis-iblis dan kekejian tertawanya.
Hal terburuk di tempat ini ialah dipenuhi manusia. Tak terhitung
banyaknya orang ber-bentuk tengkorak. Dapat ku-pastikan bahwa
tengkorak-tengkorak ini adalah manusia sebab ku-kenal beberapa sanak
saudara-ku dan orang-orang desaku. Tulang mereka gelap berabu-abu dan
sangat kering. Mereka memiliki gigi-gigi tajam panjang seperti binatang
liar. Ber-Mulut besar dan lebar dan lidah mereka panjang dan merah
menyala. Tangan dan kaki mereka panjang, jari-jari kaki kurus dan jari
tangan panjang, kuku-kuku tajam. Beberapa dari mereka memiliki ekor dan
tanduk.
Ada iblis-iblis yang bergabung dengan mereka: iblis yang
rupanya seperti buaya dan berjalan dengan empat kaki. Mereka terlihat
senang dengan lingkungannya dan terus menerus mengganggu dan menekan
manusia. Suara yang dikeluarkan iblis-iblis ini seperti suara perayaan,
sebagaimana mereka terlihat gembira dan bebas; mereka bahkan selalu
berdansa dan melompat. Manusia, disisi lain, terlihat sangat tertekan
dan depresi; tak ada pertolongan dan pengharapan. Suara-suara manusia
ini disebabkan oleh penderitaan yang sangat; mereka menangis, menjerit
dan menggertakkan giginya, mereka sungguh dalam situasi yang putus asa
oleh penderitaan yang tak terbandingkan.
Orang-orang ditempat ini
sangat tak terhitung tetapi dapat kulihat bahwa mayoritas perempuan.
Mereka dibagi dalam beberapa kelompok berbeda. Bahkan jika mereka dalam
kelompok, sangat sulit untuk mengetahui jumlah mereka sebab
kelompok-kelompok mereka sangat besar.
Aku dibimbing
kearah-kelompok timur. Dia memandangku dan berkata : “Victoria, kelompok
ini ialah orang yang tak mengampuni orang lain. berkali-kali Aku
berkata dalam banyak cara agar mengampuni yang lain namun mereka
menolak-Ku; Aku telah mengampuni dosanya namun mereka menolak untuk
mengampuni. Saat Waktu telah berakhir mereka temukan dirinya disini.
selamanya; mereka memakan buah pekerjaannya selamanya. Bagaimanapun
juga, hal ini sangat menyakiti-Ku melihat mereka di tempat dan situasi
keji ini-sebab Aku mengasihi mereka.”
Kemudian aku dibawa ke
kelompok lain, Ia mengatakan padaku bahwa kelompok berikut ini adalah
mereka yang memiliki kesalahan. Ada tiga kategori berbeda dalam kelompok
itu, kategori pertama adalah orang-orang yang menahan pengampunan itu :
mereka dapat membayar kewajibannya namun mereka menunggu dan
mengulur-ulur. Serta berkata besok mereka akan melakukannya, minggu
depan, Tahun depan, hingga waktunya habis, sekarang mereka menemukan
dirinya ditempat ini. Disinilah mereka berada selamanya; mereka memakan
buah pekerjaannya.
Kategori kedua ialah mereka yang mempunyai
salah yang dapat dibayar kembali dan mereka-pun mau melakukannya, namun
kuatir dan takut akan konsekwensi, sebab, mungkin, jika mengatakan yang
sebenarnya mereka akan menderita ditolak atau dijebloskan ke penjara
atau yang disampaikan mereka akan disebarkan keseluruh dunia dan mereka
akan dipermalukan. Ia berkata: “Tak ada seorangpun yang datang pada-Ku
untuk meminta petunjuk. Jika mereka melakukannya, Aku akan menunjukan
jalan keluar yang mudah bagi mereka. Mereka menggunakan hikmat dan akal
mereka yang tak menolong. Waktu mereka habis dan mereka menemukan
dirinya ditempat ini untuk selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya.”
Ia berkata : ”kategori ketiga ialah kesalahan yang tak bisa dibayar,
namun, sekali lagi, tak seorang darinya datang pada-Ku, berkata bahwa
mereka tak bisa menebus kesalahan-nya. Jika mereka melakukannya, Aku
akan menebus kesalahannya. Merekapun coba memakai akal dan hikmat, yang
tak menolong apapun caranya. Sekarang mereka temukan dirinya disini
selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya. Hati-Ku pilu bagi semuanya
sebab Aku sangat mengasihi mereka.”
Pada kelompok pertama, saya
melihat dua keluarga dekatku, juga yang berumur dua belas tahun,
sanak-saudaraku. Saya tahu dia berumur dua belas tahun sebab pada umur
itulah dia meninggal. Pada keompok kedua saya melihat keluargaku yang
lain dan Pastor / pendeta, yang kukenal sangat dekat. Jakes, pasanganku
yang membunuh dirinya sebab saya memberikan hidupku bagi Kristus, juga
berada dalam kelompok kedua. Juga kulihat beberapa tetanggaku pada kedua
kelompok ini.
Ku-kenal mereka ini sebelum kematiannya; merekapun
mengenalku. Keluarga dekat ku sangat marah saat melihatku dan
meneriakkan kata-kata keji padaku; mereka menggunakan kata-kata kasar
seolah-olah mengutuk-ku. Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa saya
tak layak mengikuti Lelaki yang bersama dengan-ku; mereka mengatakan
hal-hal yang pernah kulakukan sebelum memberi hidupku bagi Kristus.
Mereka tak berdusta; hal-hal yang di-lontarkan benar. Jakes bahkan
berkata bahwa saya miliknya dan harus pergi ketempat dia berada sekarang
sebab dosa saya sama sepertinya. Awalnya Pastor / Pendeta terlihat
senang melihatku dan dia berkata bahwa baik sekali perbuatanku datang
ketempat itu tetapi segera kelakuannya berubah saat mengetahui siapa
yang menemaniku lalu dia bergabung dengan mereka dan melontarkan kutukan
yang sangat kasar. Lelaki (Yesus) yang bersamaku mengatakan untuk
menghiraukan mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Saya takut dan sedih; tubuhku bergetar dan tak dapat berdiri. Saya
menangis tak terkendali. Lelaki ini berbalik, memberi pelukan, dan
berkata:“Damai menyertaimu, Victoria.” Kekuatanku pulih dan kurasa Aman
dalam pelukan-Nya. Dia berkata kami harus pergi dari tempat itu dan
kembali. Dia memandangku dan berkata : Victoria, telah Ku-tunjukan
padamu. Sekarang kau harus pilih pada kelompok mana kau mau berada;
pilihan ada dalam tangan-mu. Kau harus katakan pada orang apa yang kau
lihat dan alami namun jangan menambakan atau mengurangi sesuatupun.”
Saya teringat kami tinggalkan tempat keji itu bersamaan tetapi tidak
kuketahui dimana saya meninggalkan-Nya sebab Dia tak nampak lagi : saat
mataku terbuka saya telah kembali pada tubuh jasmaniku, terbaring di RS
Oshakati. Ada cairan di lengan kiri, kulihat ibu serta tetanggaku yang
lainnya dari desa di sudut kamar, Mereka memandang saya dengan penuh
keheranan. Dapat kulihat bekas tangisan pada wajah ibuku. Saya bertanya
pada salah satu suster jika dia tahu apa yang telah terjadi denganku
namun dia hanya berkelakar dan berkata: “Kau dikirim kembali; mungkin
karena engkau melakukan sesuatu yang salah dan perlu pertobatan.” Suster
itu mencoba berbicara dengan santai tentang kondisiku namun dapat
kulihat bahwa dia takut mendekatiku. Saya berkata padanya untuk
memanggil dokter bagi-ku.
Saat tiba, dokter katakan bahwa dia
tak tahu apa penyebabnya. inisialnya, dia berpikir bahwa saya sakit
malaria namun hasil pemeriksaan malaria negatif. Dia mengatakan bahwa
suhu badan, urat nadi dan peredaran darahku sangat mengancam rendah
namun dia tak mendapat penyebab semuanya itu. dia katakan bahwa tak ada
yang dapat dilakukan untukku; dia tak bisa mengaku bahwa saya sebenarnya
tidak sakit. Cairan yang digunakan sebelumnya tak bekerja namun setelah
saya membuka mataku, cairan itupun mulai bekerja. Dia merekomendasikan
agar suster memberikan cairan kedua agar saya memiliki cukup tenaga
untuk pulang.
Saya ketakutan pada apa yang telah saya lihat dan
menangis. Bau tempat menjijikan itu terus menjadi nyata seolah-olah saya
masih berada disana. Pemandangan tempat tersebut muncul setiap waktu.
Saya tak dapat tidur dan seluruh tubuhku kesakitan. Kurasakan
seolah-olah seluruh sendi-sendiku terlepas, dan diatur kembali. Oh, Saya
tak berdaya. Diare dan sakit kepala muncul dalam seminggu.
Pikiranku telah mantap, tak akan ceritakan peristiwa ini pada siapapun,
siapakah yang akan mempercayaiku? Apa yang akan di-pikirkan? Saya terus
berkata pada diriku bahwa tak akan menghubungkan pengalaman ini dengan
siapapun. Salah satu mentor menelepon-ku tiga hari berikutnya memastikan
kesehatanku sebab ku-kirim pesan lewat telepon genggam dan memintah dia
berdoa bagiku. Sebelumnya saya telah menceritakan peristiwa ini
padanya. Saat sadar apa yang ku-perbuat sebenarnya telah saya ceritakan
hampir seluruh peristiwa itu. Saya ingin menendang diriku. Saya menangis
sebab telah melakukan kesalahan besar dalam hidupku. Sekarang
terlambat, tak mungkin saya dapat menyembunyikan lagi. Sekarang saya
tahu bahwa jika Allah ingin sesuatu disampaikan, hal itu akan terjadi.
Dia-lah Allah, segala-nya.
Pada 19 Agustus, saya terbangun,
merasakan urapan dalam tubuhku. Saya lemah dan bergetar,sementara
gelombang listrik menjalar diseluruh tubuhku. Pada malam saya melihat
cahaya terang masuk ke-kamarku dan dalam terang itu kulihat Lelaki yang
sama. Kali ini Dia duduk pada kursi di samping tempat tidurku. tak
kutahu darimana datangnya kursi tersebut namun berada disana pada saat
Dia hendak duduk. Kursi itu indah terbuat dari emas murni; bentuk kursi
indah, dan sandarannya. Pada setiap kaki ada bintang perak yang diukir
dalam emas; bintang yang sama juga pada pusat sandarannya. Dan roda-roda
bulat pada setiap kaki kursi.
Setelah menyalamiku, Dia katakan
bahwa Dia tahu saya mempunyai pertanyaan tentang identitas-Nya dan Dia
hendak menyatakan diri padaku dan jelaskan hal-hal khusus yang
kualami.Dia berkata: “Aku-lah Yesus Kristus, Juruselamat-mu. Jika ada
kebimbangan padamu, lihatlah tangan-Ku. Tempat sebelumnya ialah neraka.”
Saat kulihat tangan-Nya, ku-lihat bekas-bekas luka dimana paku-paku
menembus-nya.
Sahabatku, Ingin ku-sampaikan bahwa Neraka itu
bukan ilusi siapapun tetapi tempat nyata dan men-jijikkan. Bukan bagi
manusia tetapi bagi setan dan iblisnya. Tempat kita sebenarnya ialah
Surga bersama Yesus tetapi kita harus memilih Yesus sebelum lambat. Hari
ini, jikalau engkau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hati-mu;
terimalah Yesus sebagai Juruselamat pribadimu dan hiduplah bagi-Nya.
Neraka tempat yang keji : penuh ketakutan dan kesedihan; siksaan,
tangisan kekal dan kertakan gigi. Setan mau membawa sebanyak mungkin.
Jangan-lah bekerja sama dengannya; bekerja-samalah dengan Yesus dan
engkau akan hidup dan tak mati.
Saya tak mengerti mengapa Tuhan
memberiku pilihan diantara dua kelompok di neraka saat saya telah
dilahirkan kembali. Saya telah menerima Dia kedalam hidup-ku dan Dia
masih mengatakan padaku untuk memilih pergi ke neraka atau tidak. Saya
tak mengerti. Saya mulai berdoa dan memohon Allah memberiku petunjuk
akan apa yang Dia maksudkan dan apa yang Dia inginkan ku-lakukan. Tuhan
menunjukan padaku bahwa saya menahan pengampunan dan luka mendalam di
hati terhadap salah seorang saudari-ku, juga sepupu-ku. Saya memohon
pada Tuhan mengampuni Roh ketidak-ampunan-ku; Saya juga memohon
saudariku agar mengampuniku atas dengki dan kepahitan dalam hatiku
terhadapnya. Tuhan memberi ku petunjuk agar pergi dan memohon
pengampunan dari sepupuku.
Tuhan juga mengingatkan-ku saat
melamar sebagai pengajar dengan diploma palsu / tak murni dan Hal itu
sebagai kesalahan dan pencurian dimataNya. Saya berkeras hati bahwa yang
kulakukan benar dan memohon Tuhan agar menolongku melalui persoalan ini
dan menunjukan jalan keluar sebab hal ini adalah kriminal serius yang
dapat membawaku ke penjara. Tuhan memberi petunjuk untuk pergi ke
Departemen pendidikan dan mengakui apa yang telah kulakukan. Jika hal
ini tak dapat dihindari Saya telah siap untuk dipenjarakan. Namun
ku-alami pertolongan Tuhan yang besar. Kepala Departemen pendidikan
mengatakan bahwa saya putuskan apa yang hendak dilakukan : membayar
kembali gaji yang telah diberi melalui pemerintah atau tidak. Mereka
janji tak akan membuat tuntutan terhadap-ku sebab mereka tertegun oleh
pengakuan-ku. Allah kita Allah yang setia yang menghormati Firman-Nya.
Jika kau dalam situasi yang sama, Saya ajak melakukan apa yang benar,
tak peduli apapun akibatnya. Mungkin dipenjarakan di penjara dunia yang
sementara. Tak ada kesakitan atau malu yang sebanding dengan perpisahan
kekal dari Allah. Neraka bukan tempat indah:lebih baik membiarkan Allah
mengadili-mu sekarang sebelum terlambat. Kita harus takut akan
pengadilan Allah selama dalam masa Anugerah ini : kita harus menyilakan
Tuhan menilik apa yang salah dalam hidup kita selama masih ada waktu
memperbaiki bersama-Nya sebab tak ada pengampunan dibalik kuburan.
Kunjungan ke-2 di Neraka
Pada 18 Oktober 2005 Saya terbangun pada jam 05.30 tetapi saya tak
dapat pergi bekerja. Saya merasa lemah dan mabuk; Saya tak bisa bergerak
atau berbalik badan di tempat tidurku, kehadiran Tuhan sangat-lah kuat
dalam ruangan itu. Saya bergetar dan merasakan listrik diseluruh
tubuhku. Tuhan datang membawa-ku tepat sebelum jam 08.00 sebab
ku-perhatikan jam tangan, pukul 07.48, dan Dia tiba saat itu. Dia
menyalamiku dan berkata kita harus pergi lagi sebab waktunya terburu
habis. Saya berdiri dan mulai berjalan. Cara kami berjalan saat ini
berbeda dari saat yang lain; walaupun kaki kami bergerak, kami seperti
terapung daripada berjalan. Sementara dalam perjalanan, Yesus berkata
bahwa semua dosa adalah buruk dan tak ada dosa kecil atau dosa besar.
Semua dosa membawa pada kematian, tak peduli besar atau kecil. Tuhan
mengatakan padaku bahwa kami akan mengunjungi neraka lagi lalu bertanya
jikalau saya ketakutan. Saya menjawab bahwa saya takut.
Dia
berkata,”Roh ketakutan bukan dari Bapa-Ku atau Dari-Ku, namun dari
iblis. ketakutan akan menyebabkan-mu melakukan hal yang bisa menyebabkan
engkau ke Neraka.”
Tanpa Iman tidak mungkin berkenan pada Allah
dan ketakutan berlawanan dengan Iman. Sangat jelas bahwa ketakutan tidak
berkenan pada Allah sebab merusakkan satu Iman. Selama kami dalam
perjalanan, kami berjalan bersama tetapi saat kami tiba di gerbang
neraka, Dia memegang tanganku dan menggenggamnya setiap detik kami di
Neraka. Saya sangat bersukacita bahwa Tuhan memegang tangan-ku sebab
kepalan tangan-Nya menghalau segala ketakutan dari padaku.Tempat itu
masih sama: tak ada perbedaan dari awal. Ada serangga, cacing, sangat
panas, bau, tengkorak, jeritan : segala sesuatu sama seperti pada awal
kunjungan. Kami masuk gerbang kotor itu dan Tuhan membawaku pada
kelompok yang satu. Banyak orang yang kukenal selama mereka hidup di
bumi. Orang-orang malang berada dalam kesengsaraan; mereka terlihat
putus asa dan menderita tetapi yang terburuk adalah wajah –wajah yang
terlihat putus harapan.
Tuhan tunjukan seorang wanita setengah
usia yang kukenal sebelum mati. Dia alami kecekaan mobil awal tahun
2005. Saya terkejut melihatnya di Neraka sebab kami mengenalnya sebagai
seorang yang takut akan Allah dan mencintai Allah. Tuhan katakan bahwa
wanita ini cinta Tuhan dan Tuhan-pun mencintainya; Dia melayani Tuhan
saat di bumi;Membimbing banyak orang pada Tuhan dan mengetahui Firman
Tuhan dengan baik, kasih pada yang miskin dan membutuhkan; memberi dan
menolong mereka dalam banyak hal.dia hamba Tuhan yang baik hampir
disemua hal.
Perkataan itu sangat mengejutkanku dan saya
bertanya pada Tuhan mengapa Dia membiarkan seseorang yang melayani Tuhan
sangat baik berada dalam Neraka. Tuhan memandangku dan berkata bahwa
wanita ini telah percaya tipuan si-jahat. Walaupun wanita ini tahu benar
Firman Tuhan dengan baik, dia percaya tipuan setan bahwa ada dosa besar
dan dosa kecil. Dia berpikir bahwa dosa ‘kecil’ tak akan membawanya ke
neraka sebab, bagaimanapun juga, dia adalah orang kristen.
Tuhan
melanjutkan, “Aku pergi menemui-nya berulang- kali dan mengatakan untuk
berhenti melakukan apa yang dibuatnya namun banyak kali dia ber-alasan
bahwa apa yang dilakukan-nya sangat kecil dan dia menyimpulkan
peringatan-Ku sebagai perasaan bersalah-nya saja. Ada saat dia berhenti
untuk sementara namun kemudian dia menguatkan dirinya sendiri bahwa
peringatan itu bukan dari-Ku tetapi suara-nya sendiri sebab dosa itu
terlalu kecil untuk mendukakan Roh Kudus.”
Saya bertanya pada Tuhan dosa apakah yang diperbuatnya dan ... Tuhan menjawab, ...
“Wanita ini mempunyai seorang teman suster di RS Oshakati. Kapan saja
wanita ini sakit, dia tak akan pergi ke RS dan membayar kartu RS sebagai
praktek biasa; dia akan menelepon temannya dan mengatakan agar
menyiapkan obat-obatnya dari bagian apotek. Temannya selalu merasa
dipaksa melakukannya dan meminta wanita ini mengambil obat pada jam yang
ditentukan. Pertama, dia putuskan menerima tipuan si-jahat tentang dosa
kecil dan besar dan menolak kebenaran-Ku; dia menyebabkan orang lain
berdosa dan mencuri baginya namun yang lebih buruk dari semuanya, DIA
MENDUKAKAN ROH KUDUS. Inilah yang menyebabkannya di Neraka. Tak perduli
jika kau membawa milyaran jiwa pada Tuhan; ada kemungkinan masuk neraka
sebab mendukakan Roh Kudus. Kamu tak harus perduli dengan keselamatan
orang lain namun kamu harus berhati-hati tak lupa jiwamu sendiri.
Peka-lah pada Roh Kudus setiap saat”.
Setelah itu Tuhan berkata kami harus kembali.
Banyak orang Kristen mendengar cerita ini mendapatinya sebagai
persoalan. Mereka akan bertanya padaku, “Bagaimana dengan jastifikasi,
Rahmat dan Anugerah ?” dan “Adakah kemungkinan kehilangan keselamatan
itu setelah menerimanya ?”. “Bukankah hal itu sedikit keras ?”.“Dapatkah
Allah sedemikian kasar ?”
Baiklah, seperti ku-sampaikan
dimana-mana dalam buku, Saya tak membawah ajaran teologia disini. Saya
hanya menyampaikan padamu apa yang telah Tuhan tunjukan dan katakan
pada-ku dan yang Tuhan ijinkan ku-alami. Tolong pelajari Alkitab anda
bagi semua jawaban. Perhatikan fasal-fasal berikut ini dan adili dirimu
sendiri.
1 Korintus 9 : 27 - Tetapi aku melatih tubuhku dan
menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang
lain, jangan aku sendiri ditolak.
Roma 6 : 1 – 2 - (1) Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam
dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? (2) Sekali-kali tidak!
Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup
di dalamnya?
Roma 6 : 12 - Sebab itu hendaklah dosa jangan
berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi
menuruti keinginannya.
Ibrani 10 : 26 – 27 = Sebab jika kita
sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran,
maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (27) Tetapi yang
ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat
yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Dapatkah aku ke neraka setelah melayani Tuhan dan membawa jiwa bagi-Nya ? Engkau-lah hakimnya !
Ketidak-Taatan
Hari senin 6 Maret 2006, saya terbangun oleh alarm jam 05.30. Saya
berdoa dan sadari ada urapan kuat. Tubuhku lemah bergetar; gelombang
listrik menjalariku.
Sore hari, saya ditempat tidur, kulihat
cahaya terang mengisi kamarku. mungil, putih, bola-bola kecil, ukuran
jepit rambut. Benda kecil ini jatuh seperti hujan dan masuk dalam
kulitku. Lalu, kulihat awan seperti kabut putih datang dari atas; juga
mengisi kamar dan menembus kulitku. Kulihat Yesus berjalan kearah-ku
dalam awan, dan duduk pada kursi-Nya disamping tempat tidur-ku. Saya tak
tahu darimana asal kursi ini; selalu muncul pada saat Tuhan hendak
duduk. Kursi yang indah terbuat dari emas tulen; bentuknya hampir sama
seperti kursi pada umumnya tetapi ada sandaran belakang. Pada setiap
kaki kursi ada bintang perak; bintang yang sama namun agak besar juga
berada pada sandaran belakang. Dan roda bulat pada setiap kaki kursi.
Yesus menyalamiku dan mengulurkan tangan-Nya dan katakan bangun sebab
waktu terburu habis. Dia menarik tangan-ku dan duduk disamping tempat
tidur-ku.
Lalu Ia berkata padaku, “Victoria, mari kita berdoa.”
Dia berdoa dalam bahasa yang tidak saya mengerti; yang ku-mengerti
hanyalah ‘Amen’. Lalu Dia menanyakan padaku tentang apa yang ku-lihat
saya berkata bahwa kulihat kelompok orang-orang yang pergi bekerja yang
lainnya tiba di tempat kerjanya. Saya juga melihat hal yang sama
bola-bola putih kecil jatuh pada mereka yang masuk pertama. Setelah
kelompok pertama, kelompok kedua-pun muncul. Saat itu benda-benda ini
berhenti.
Saya juga melihat kelompok lain, tiba di Gereja-Gereja
pada Minggu pagi. Hujan bola-bola putih inipun turun pada saat
orang-orang ini tiba lebih awal di halaman Gereja. Terus menerus
berjatuhan dan kemudian berhenti. Yang terlambat tidak akan menemukan
apapun.
Yesus bertanya jika saya mengerti arti penglihatan itu dan saya katakan bahwa saya tak mengerti. Lalu Dia menjelaskan :
“Penglihatan-penglihatan ini artinya bahwa setiap tempat dimana engkau
seharusnya berada pada waktu tertentu dan tahu jam berapa kau harus
berada disana, Selalu ada malaikat-malaikat Tuhan membagi-bagikan berkat
pada waktu tertentu. Jika engkau tiba tepat pada waktunya, engkau akan
menerima berkat namun jika engkau lambat, engkau akan kehilangan
berkatmu pada hari itu sebab malaikat membagi-bagikan berkat hanya pada
waktu tertentu. Victoria, Aku ingin memperingatkanmu sebab kau terlambat
ketempat kerja dan lebih khusus terlambat pada jam-jam kebaktian.
Engkau harus tahu bahwa pada saat-saat itu kau terlambat tanpat alasan
yang berlaku; engkau akan selamanya terlambat akan berkat-berkat pada
hari-hari itu; mereka tak akan pernah kembali padamu lagi, hanya jika
keterlambatanmu mempunyai alasan yang benar.”
Saat Tuhan
mengatakannya saya berharap agar dapat menghilang dan memberikan-Nya
beberapa alasan yang masuk akal untuk ketidak disiplinan-ku. Saya
berkata bahwa kadang saya terlambat bangun tetapi Dia memandang-ku pada
kedua mataku dan berkata bahwa saya berdusta dan bahwa saya memiliki
kebiasaan buruk kembali tidur setelah bangun, menyerah pada keinginan
tidur hanya ‘beberapa menit lagi’.
Setelah Tuhan Yesus
memperingatkan-ku, Dia berkata, “Berdiri. Kita harus pergi. Waktu
terburu habis ada yang harus kita kerjakan.”
Saat ini Tuhan
membawaku ketempat dimana saya tidak pernah berada sebelumnya; Pertama
kali kami berjalan dijalan itu. Kami tiba di Taman penuh bunga-bunga
indah dan pepohonan hijau : tak ada sesuatupun didunia ini yang dapat
dibandingkan dengan keindahan ini. Bunga-bunga sangat indah, berwarna
cerah. Kami duduk pada kursi taman yang indah, yang terbuat dari emas
murni dan dihiasi dengan bintang-bintang perak bercahaya.
Saat
kami duduk, Tuhan menunjuk kedepan dan berkata, “Victoria, lihat,
dapatkah engkau melihat kota itu ?”. Saat itu, Ku-lihat, kota besar
bercahaya. Sangat indah diluar perkataan dan tiada duanya. Kota itu
memiliki sebuah sebuah gerbang bercahaya dan pada gerbang itu ada
seorang lelaki berumur yang duduk. Dia mempunyai, janggut panjang dan
rambut putih. Ku-lihat lelaki ini sebelumnya, saat kutanya Yesus siapa
orang itu, Dia katakan bahwa lelaki itu adalah Abraham, Bapa segala
orang ber-Iman.
Ku-lihat banyak jalan dikota itu, yang juga
diukir dengan emas. Ada bangunan-bangunan yang tinggi dan semuanya
bercahaya seperti emas. Cahaya pantulan dari kota itu sungguh sangat tak
terbilang.
Yesus menoleh pada-ku dan berkata, “Apakah pendapatmu tentang kota itu ?”
Ku-jawab, sangat indah dan mau kesana. Yesus berkata : “Aku akan
membawa-mu kesana jika engkau patuh terus menerus sebab disitu juga
rumah-mu akan berada. tetaplah patuh–sebab jika tak patuh, Victoria ,
burung gagak akan mengisi rumah-mu. Rumah-mu akan menjadi kediaman
burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu. Bagaimanapun juga, jangan
takut, sebab Aku menyertai-mu. Hanya patuh-lah. Sebab siapa yang tak
patuh,rumahnya akan menjadi tempat burung gagak terbang; menjadi sebuah
tempat tinggal burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu.”
Sumber :
http://www.spiritlessons.com/…/Indonesian_waktu_sedang_terb…
Time is Fast Running Out! (Hell is Real) - Victoria Nahale (Hell Testimony)
https://www.youtube.com/watch?v=OwAq-fOIKV8
Buku - http://www.amazon.com/Friendly-Reminder-Time-F…/…/9991668527
Web resmi - http://www.timeisrunningout.org/
Yesus Kristus nyata dan Ia mencintai kita dengan Cinta-Nya yang tak
terbilang, Keinginan hati-Nya yang terbesar ialah agar kita memilih
hidup yang kekal bersama Nya. Hati-Nya pedih bagi mereka yang mati dan
masuk Neraka sebab mereka lebih memilih mati dan menolak tawaran
keselamatan yang Ia tawarkan pada mereka.
Siapapun engkau Kristen yang di-lahirkan kembali atau tidak, tolong ingat satu hal : Waktu sedang terburu habis.
Catatan :
Artikel ini ditujukan kepada semua umat manusia, tidak melihat apapun agama dan keyakinan-nya.
----- Demikian Victoria mengakhiri kesaksiannya ...
1 Korintus 9 : 27 - Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan
aku sendiri ditolak.
Link untuk dibagikan via bbm, dll : http://wp.me/p6mxNc-X
Diperkenalkan kepada saudara suatu website :
https://kesaksiansegalabangsa.wordpress.com/
belum fix tapi bisa kita baca dengan lebih mudah
Salam Kasih dan Persahabatan. Tetapi semangat menjalani kehidupan ini.
Tetap saling mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus
selalu memberkati dan menguatkan kita semuanya. Ya dan Amen.
Sumber : https://www.facebook.com/groups/260774570766336/?ref=bookmarks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar