Selasa, 27 Oktober 2015

MENGENAL DAN MEWASPADAI AJARAN NIKOLAUS

MENGENAL DAN MEWASPADAI AJARAN NIKOLAUS

Wahyu 2 : 15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Selain dosa ajaran Bileam yang dibenci oleh Tuhan Yesus, ternyata ada lagi satu dosa jemaat di Pergamus di hadapan Tuhan Yesus yang tidak kalah dibenci dan ditegur olehNya dan dosa ini juga tetap akibat pernikahan jemaat Pergamus dengan dunia. Dosa apakah itu? Dosa itu adalah adanya terdapat orang-orang di antara jemaat tersebut yang menganut AJARAN NIKOLAUS.
 Jika dibandingkan dengan jemaat Efesus, sebaliknya, jemaat kota Efesus dipuji Tuhan Yesus karena menentang ajaran Nikolaus.
Wahyu 2 : 6 “Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.”
Dari kedua ayat itu nyatalah bahwa betapa Tuhan sangat MEMBENCI ajaran Nikolaus, dan ini sekaligus menjadi peringatan terpenting bagi kita setiap gereja di akhir zaman ini sebagai gambaran dari 7 kaki dian (7 jemaat) dalam kitab Wahyu. Tuhan tidak perduli betapa mungkin setiap gereja boleh saja memiliki nilai lebih dihadapan Tuhan, apakah itu pelayanannya, kegigihannya, ketekunannya, kebaikannya, bahkan kesemuannya itu beroleh pujian dari Tuhan pada awalnya. Namun jika gereja lalai dan membiarkan satu dosa saja berkembang dalam jemaat apalagi sampai menjadi AJARAN, maka Tuhan akan BERPEKARA dengan gereja atau jemaat itu. Firman Tuhan katakan;
Wahyu 2:16 Sebab itu BERTOBATLAH! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan MEMERANGI mereka dengan PEDANG yang di mulut-Ku ini.
Adakah yang tahan bila berpekara dengan Tuhan? Adakah yang sanggup bertahan jika Tuhan sudah memerangi dengan "Pedang" yang keluar dari mulutNya?
Mungkin sebagian besar dari kita belum mengenal siapa sesungguhnya Nikolaus itu dan mengapa ajarannya sangat dibenci oleh Tuhan Yesus. Mari kita perhatikan!
* Siapakah sesungguhnya Nikolaus?
Sebagian besar orang telah keliru mengenal tokoh yang sesat ini. Banyak orang yang menduga dia adalah Santo Nikolaus dari Mira (abad 4 M), yaitu tokoh yang terkenal sangat baik pada anak-anak, dan menjadi ilham bagi kemunculan dongeng Santa Klaus (Sinterklas) yang terkenal membagi-bagi hadiah itu. Namun dugaan seperti itu, tanpa disadari telah terjadi pencemaran pada nama Nikolaus dari Mira. Tetapi jelas dugaan itu sebenarnya tidak tepat.
Berdasarkan Kisah Para Rasul 6:5, Nikolaus yang dimaksud kitab Wahyu yakni Nikolaus yang merupakan salah satu dari tujuh diaken pertama di Yerusalem, yang diangkat oleh sidang para rasul pada saat gereja mula-mula.
Kisah Para Rasul 6:5, Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
Berdasarkan berita itu, sejak awal kekristenan di Yerusalem, ternyata Nikolaus rupanya telah menjadi salah seorang yang paling menonjol di antara jemaat. Khusus tentang dia, penulis kitab Kisah Para Rasul yakni Lukas, memberi keterangan tambahan bahwa Nikolaus adalah seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia, dan ia menjadi pengikut Kristus. Artinya, Nikolaus adalah seorang pemeluk agama Yahudi (dari Antiokhia) yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan.
Keterangan itu memberi petunjuk bahwa Nikolaus sebenarnya bukanlah berasal dari golongan berdarah Yahudi. Namun ia adalah seorang Yunani yang menganut agama Yahudi. Dari ketujuh diaken, kemungkinannya hanya dia saja yang berdarah non Yahudi.
Kabar berikutnya tentang Nikolaus tak disebutkan lagi sejak berita pemilihannya sebagai salah satu dari tujuh pelayan untuk melayani orang miskin di kitab Kisah Para Rasul 6:5, tetapi selanjutnya namanya muncul kembali di kitab Wahyu. Besar kemungkinan, Nikolaus ikut berpartisipasi dalam perintisan gereja di Antiokhia, tempat asalnya sendiri. Semua kita tahu sejarah Antiokhia ini di jaman gereja mula-mula, sebab di kota inilah untuk pertama kali sebutan “Kristen” diperkenalkan kepada dunia sebagai predikat bagi orang-orang yang percaya dan mengikuti Kristus. Hal itu juga telah bertahan sampai sekarang ini. Sangatlah memungkinkan jika Nikolaus mungkin juga telah ikut bersama para rasul ke Anthiokia, sebab ia berasal dari situ.
Pergamus dan Efesus merupakan daerah yang terdapat di Asia Kecil bagian ujung barat dan jauh dari Antiokhia di Siria. Lalu mengapa ajaran Nikolaus bisa sampai ke Pergamus dan Efesus? Ini memberikan keyakinan bagi kita bahwa Nikolaus juga telah pergi menjelajah dunia untuk memberitakan Injil dan mengajar, sama seperti para rasul lainnya. Kita juga tentu dapat meyakini bahwa Nikolaus tentu lebih memilih bangsa-bangsa kafir (Yunani) sebagai tujuan utama penginjilannya, karena ia sendiri berdarah Yunani.
Jikalau Nikolaus adalah seorang yang cakap dalam memberitakan Injil, maka dapat pula dipastikan ia seorang pengajar yang produktif dan berwibawa secara teologis. Itu sebabnya ia disebutkan memiliki banyak pengikut di banyak kota. Bahkan dari tujuh daerah yang disebut di kitab Wahyu, dua daerah telah berisi para pengikutnya yakni Efesus dan Pergamus.
* Kesesatan ajaran Nikolaus
Sejak kapankah ajaran Nikolaus menjadi sesat menurut Tuhan? Alkitab tidak memberitahukannya. Namun yang pasti hal itu belum terjadi saat ia masih berada di Yerusalem. Jika sudah terjadi, niscaya sidang para rasul tidak mengangkat ia sebagai salah satu dari ke tujuh orang-orang yang melayani para orang miskin di Yerusalem. Namun sangat dimungkinkan ia mulai sesat dengan ajarannya setelah terpisah dari komunitas para rasul Kristus dan berjalan sendiri mengabarkan Injil ke daerah-daerah kalangan suku-suku Yunani yang tidak mengenal Kristus.
Lalu, bagaimanakah ajaran Nikolaus sehingga Tuhan Yesus sangat membenci ajarannya itu? Point penting ajaran Nikolaus adalah, mengajarkan perdamaian atau penyatuan atau kompromi antara AJARAN KEKRISTENAN dengan AJARAN TRADISI-TRADISI KEBUDAYAAN KAFIR yang diinjilinya. Nikolaus berusaha membawa orang-orang kafir itu pindah ke dalam keyakinan kristen, namun TETAP MENGIJINKAN mereka untuk hidup menjalankan ADAT ISTIADAT kebudayaan lama mereka itu.
Ajaran Nikolaus yang diinspirasi oleh roh-roh dunia ini dengan cepat melebar dan meluas ke berbagai belahan penjuru dunia, di barat dan timur, dimana waktu itu masih dikuasai kebudayaan-kebudayaan kafir penyembah berhala. Adat istiadat bangsa kafir ini telah mendorong orang-orang yang masih hidup didalamnya untuk menyembah allah-allah mereka yang tidak kelihatan dengan memvisualisasikannya ke dalam bentuk patung pahatan yang kelihatan. Diantara banyak dewa dan dewi yang dipuja, salah satu yang paling dipuja rakyat dimana-mana kala itu adalah Dewi Ibu atau Dewi Langit, dengan gambaran dewi yang lembut, pengasih dan menjadi tumpuan curahan hati, sebagaimana gambaran seorang berhati bunda. Dewi Ibu ini memiliki nama dan latar cerita beraneka ragam, tergantung dari negerinya. Di Asia Kecil disebut Dewi Artemis. Di India disebut Dewi Laksmi dan nama lainnya. Di Tiongkok dia dinamai Dewi Kwam In. Di Indonesia dikenal dengan Dewi Sri dan banyak nama lainnya sesuai daerah. Di masing-masing daerah suku-suku di seluruh negeri, Dewi Bunda semacam ini eksis dan sangat dipuja oleh mereka. Belum lagi banyaknya dewa-dewa yang dipuja dan diagungkan oleh tiap-tiap suku bangsa waktu itu. Namun demikian, ajaran Nikolaus dan para pengikutnya ini memiliki cara untuk menjadikan mereka kristen TANPA HARUS KEHILANGAN budaya kafirnya itu.
Bagi Nikolaus dan pengikutnya, tidaklah masalah pembuatan patung-patung untuk menggambarkan allah-allah mereka sebagaimana dipraktekkan seluruh bangsa kafir sedunia, sepanjang allah tersebut bukan lagi allah lama mereka, melainkan Tuhan Yesus Kristus. Inilah peninggalan ajaran Nikolaus yang sampai sekarang ini masih diwarisi dan banyak DIAJARKAN pada sebagian besar gereja. Akhirnya, ada yang mencontoh kebiasaan adat mereka yang dahulu itu dan menerapkannya dalam gereja. Ada yang berdoa di hadapan gambar-gambar lukisan wajah dan patung Yesus atau orang-orang tertentu dalam Alkitab. Ada juga sebagian besar gereja yang mengijinkan bahkan mensponsori jemaatnya kembali melakukan RITUAL-RITUAL TRADISIONAL mereka, yang diwarisi oleh leluhur mereka yang memuja roh-roh setan. Ada juga gereja yang merestui terhadap pengobatan yang dilakukan dukun-dukun maupun paranormal (orang pintar). Ada gereja yang setuju terhadap penerimaan praktek ritual tolak hujan, tolak bala, memuji dan bersyukur pada alam melalui pemberian persembahan makanan seperti di sungai, laut dan danau. Ada praktek pemakaian jimat dan penangkal dan hal itu tidak dipermasalahkan oleh pengurus gereja. Ada usaha pemanggilan atau bertanya terhadap roh orang mati (yang sebenarnya adalah setan, tapi dikira roh orang mati), dan hal itu diterima baik oleh pihak pengurus gereja dengan mendiamkannya. Ada praktek pesta-pesta adat istiadat peninggalan nenek moyangnya yang dahulu menyembah iblis dan dewa-dewanya, dan hal itu bukan saja didiamkan oleh pengurus gereja, bahkan mereka pun terlibat di dalamnya dan menganjurkannya. Ada praktek-praktek membawa dan memberi makanan kepada roh-roh di kuburan maupun di tempat-tempat yang disebut keramat. Ada praktek pendirian tugu-tugu berhala dan memperindah kuburan menjadi kuburan yang besar-besar demi kepentingan memuliakan leluhur, padahal dahulu leluhurnya itu diketahui pasti dahulu adalah seorang pemuja iblis. Ada praktek penggalian kuburan leluhurnya untuk mengumpulkan tulang-belulangnya melalui ritual atau pesta upacara adat tradisional. Ada praktek penguburan mayat lewat pemakaian sihir, seperti dengan menyuruh si mayat berjalan sendiri ke kuburannya. Ada pemberian ajaran-ajaran, mitos-mitos, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat dan nilai-nilai kafir yang diturunkan nenek moyang, dan hal itu tidak dipermasalahkan oleh banyak gereja. Serta begitu banyak ragam ritual kebudayaan yang pada inti nya adalah olkutisme, dan kesemuanya itu diterima, atau paling tidak didiamkan oleh pihak gereja di seluruh dunia ini. Singkatnya, banyak gereja mengajarkan tidak apa-apa menjalankan praktek-praktek budaya kafir leluhur mereka dahulu sekalipun mereka menjalankan ajaran Kekristenan. Akhirnya, tanpa disadari ajaran Nikolaus ini banyak meracuni gereja pada saat jaman dahulu bahkan hingga saat sekarang ini. Mengapa? Karena gereja tidak lagi memiliki satu-satunya barometer kehidupan yakni Kristus Tuhan, melainkan banyak barometer. Keyakinan seperti inilah yang dinamakan SINKRETISME (Penggabungan beberapa keyakinan). Apabila dipertanyakan kepada gereja, maka gereja sendiri bahkan mempunyai "dasar-dasar teologis" yang terstruktur dan berlapis-lapis untuk membenarkan praktek-praktek kafir leluhur mereka tersebut. Itulah ajaran atau jiwa Nikolaus, karena seandainyapun Nikolaus masih hidup dan ditanya, maka Nikolaus juga pastinya memiliki alasan pembenar yang sangat cerdas dan "teologis" bagi ajarannya itu, tidak ada bedanya dengan yang terjadi sekarang ini.
Tetapi camkanlah! Tuhan sangat membenci ajaran Nikolaus! Perhatikan..! Tuhan Yesus sangat benci ajaran Nikolaus! Ajaran Nikolaus adalah MUSUH BESAR bagi perluasan kerajaan Kristus di muka bumi ini.
Tuhan Yesus telah mendesain gerejaNya sebagai kumpulan anak-anak Allah yang keluar dari kegelapan masa lalu, dan masuk ke dalam terangNya yang ajaib, yang telah dipilih dikuduskan, dan hidup kudus, yang lahir baru dan mengeluarkan buah-buah Roh, dengan maksud memberitakan perbuatan-perbuatan yang ajaib dari Allah
1 Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Oleh karenanya, Kristus Tuhan telah menetapkan kita sebagai orang-orang yang tidak lagi berasal dari dunia dengan ciri keduniawiannya dan memberitakan hal-hal kafir dari dunia ini, tetapi kita telah ditetapkan berasal dari surga, dari hadapan Allah sendiri dan untuk memberitakan hal-hal yang benar dari Allah. Sebab itu, Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk hidup bagi kepentingan Kerajaan Surgawi yaitu kepentingan Bapa kita saja, dan bukan bagi kepentingan dunia ini. Seseorang yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya di dunia ini, termasuk masih mewarisi ajaran-ajaran tradisi kebudayaan kafir leluhurnya, maka jelas Tuhan Yesus tidak akan pernah menerimanya.
Buat apa kita mencintai dunia ini lagi? Mengapa kita bangga dengan dunia ini? Untuk apa kita bangga dengan tradisi-tradisi kebudayaan kafir nenek moyang kita dahulu? Kebanggaan kita pada dunia dan segala isinya ini adalah jalan iblis untuk membelenggu kita kepada dunia. Keterikatan orang-orang percaya pada dunia adalah dasar dari TEOLOGI NIKOLAUS. Terhadap setiap bangsa yang diinjilinya, Nikolaus dan pengikut-pengikutnya menghormati kebanggaan dan ikatan emosional penduduk dengan adat istiadat nenek moyang mereka. Oleh prinsip ajarannya yang "liberal" dan "humanis" itu, Nikolaus dan para pengikutnya telah menjerumuskan begitu banyak gereja dari zaman ke zaman, bahkan sampai detik ini, untuk jatuh dalam ikatan dosa dan sudah pasti sangat susah untuk keluar dari situasi itu jika tidak oleh karena kerendahan hati untuk mau menyadari kekeliruannya dihadapan Tuhan dan meninggalkannya.
Harus disadari benar bahwa, satu-satunya kebanggaan asal-usul dan ikatan emosional kita adalah dengan Allah itu sendiri. Pengenalan kita akan Allah itu lah sebagai satu-satunya kemegahan atau kebanggan sejati kita (Yer 9:24), bukan hal-hal yang berasal dari dunia ini. Karena itu, jadilah kita sebagai anak-anak Allah yang sejati yang mengenal Allahnya dengan benar. Jasmani kita boleh saja keturunan dari suku A atau suku B. Namun kita TIDAK BOLEH lagi terbelenggu cinta pada segala sesuatu yang dikandung atau diajarkan asal-usul jasmani kita itu, apalagi jika kandungan atau ajaran itu sesat dan kafir. Kita tidak bisa lagi mewarisi cara hidup para leluhur kita yang dulunya mereka hidup dengan cara hidup (adat istiadat) yang sia-sia, karena kita sudah ditebus dengan DARAH yang MAHAL yakni DARAH KRISTUS (1 Petrus 1:18-19). Daging akan turut binasa bersama dengan dunia ini. Demikian juga setiap orang yang masih hidup dalam perbuatan daging yang sia-sia akan binasa. Tetapi kita yang sudah menjadi manusia baru di dalam Roh Kudus, ikatkanlah diri kita sepenuhnya pada asal-usul roh kita yang hidup dan yang kekal, Bapa Sorgawi di dalam Kristus Yesus Tuhan kita, sebab itulah yang benar dan berkenan kepadaNya.
Ajaran Nikolaus dan pengikut-pengikutnya memang tidak pernah mati. Ajaran itu ada dimana-mana, dan dari begitu banyak ikatan yang mengikat "kaki dian" yakni gereja-gereja di dunia ini, ikatan yang bernama ajaran Nikolaus ini yang merupakan salah satu ikatan yang terbesar.
Tuhan Yesus telah memberikan peringatan keras bagi jemaat Pergamus dan pujian kepada jemaat Efesus dalam kitab Wahyu, bahwa Ia sangat membenci ajaran Nikolaus itu dan ingin supaya kita umatNya, gereja Tuhan yang hidup pada zaman akhir ini tidak terjebak ataupun berkompromi di dalamnya. Biarlah yang memiliki telinga mendengar, memiliki mata melihat, dan memiliki hati memahami. Kiranya setiap kita gereja Tuhan sadar dan memperhatikan apa yang menjadi keinginan hatiNya. Oleh karena itu, marilah beranjak untuk terus bertumbuh dalam pengenalan kita akan Kristus Tuhan, serta hidup menjadi pengikutNya yang MURNI dan KUDUS.
Haleluya!
Dikutip dari Sosial Medai FB GROUP ==> baca juga tulisan dari Dr. W. A. Criswell

Tulisan berikutnya tentang ajaran Nikolaus dan Bileam ===> Klik disini

GBI GLOW FC MEDAN

1 komentar: