Kesaksian
Dan Kisah Nyata Pelaku Kerusuhan Mei 1998 Ahmad Andryansah bin Abdul
Jalil, Jemaat Islam Ditangkap Tuhan Yesus Al-Masih Dan Masuk Kristen :
“Saya Telah Menerima Kasih Karunia-Nya”
Sudah jamak jika kita
mendengar kesaksian dari para saksi mata mau pun korban dari suatu
kejadian. Tetapi kali ini saya mendapatkan sebuah kisah kesaksian yang
justru dari pelaku tindakan kekerasan. Saya melihat bahwa ada suatu hal
yang dapat dipetik dari cerita ini, yaitu: Jamahan kasih Allah. Ya,
pelaku tindak kekerasan dijamah hatinya oleh Yesus Kristus sehingga
hidupnya berubah 180 derajat.Sungguh indah, Yesus pergi meninggalkan 99
domba yang tidak tersesat untuk mencari domba yang sesat. Betapa
gemuruhnya Sorga dengan nyanyian puji-pujian kepada Allah ketika si
domba yang tersesat telah ditemukan. Dalam kisah ini Yesus sendirilah
yang menemukan si domba tersesat.
Awalnya saya mengenal Isa Almasih berawal dari kejadian yang hampir
tidak masuk akal. Bermula dari kerusuhan mei 1998 pada waktu itu.
Sebelum saya mengenal Isa Almasih, saya di didik oleh orang tua saya
maupun para ulama baik di bangku sekolah, musholla, maupun masjid bahwa
orang di luar penganut Islam adalah kafir dan Islam merupakan ajaran yg
paling benar dari segala kitab yang ada di muka bumi ini, dan yang
paling utama.Apabila ada di antara kami yg dapat mengenyahkan penganut
di luar Islam, adalah merupakan suatu pahala yg besar, sebab menurut apa
yg telah mereka ajarkan kepada saya inti nya adalah penganut di luar
Islam merupakan jamaah syaithon yang harus segera di musnahkan dari muka
bumi ini. Dan bahaya yg paling besar pada saat itu adalah kaum nashara
(Nasrani) yang selalu berkembang di Indonesia secara perlahan-lahan yang
mana pada saat itu saya selalu di cekoki pelajaran yg terdapat di dalam
Quran maupun hadist. Begitulah bagaimana sikap saya yang bagaikan iblis
semula sebelum mengenal Isa Almasih yang mulia di bumi maupun akhirat
dengan kasih-Nya.
Dan pada suatu waktu tepatnya awal kerusuhan
Mei 1998, saya bersama kawan-kawan saya (penganut Islam) mengendarai
sepeda motor beramai-ramai dengan tujuan untuk menjarah toko-toko milik
non muslim. Sebelum kami berangkat melakukan hal tersebut, sebenarnya
saya enggan mengikuti mereka karena keluarga kami pun orang yg hidup di
atas rata-rata dan hal tersebut sepertinya merupakan sesuatu yg
memalukan. Dan pada saat itu saya telah menyelesaikan study di perguruan
tinggi dan saya masih dalam status penggaguran dan hal inilah yg
membuat saya mengikuti ajakan teman saya, terutama apalagi bila ada
salah satu dari mereka berteriak mari kita hancurkan para kafir, hal
inilah yg membuat semangat saya menggebu-gebu.
Sampai pada suatu
saat kami telah sampai di depan toko yg bernama El-Shadai, dan kami
yakin bahwa toko itu adalah toko milik kafir Nasrani. Dan akhirnya
kamipun melempari toko tersebut sambil meneriakan Allahuakbar!
bersama-sama dan meneriakkan “kafir, keluar lu dari dalam toko lu!”
Pada waktu itu ada beberapa orang yg berhamburan keluar. Salah satu
dari mereka mengendarai motor untuk melarikan diri dari kami. Kami
melihat pria itu mengenakan kalung salib di lehernya. Lalu teman saya
yang bernama Sultan (nama samaran) berseru kepada saya, “Ndry, mari kita
kejar dia!”
Saya pun bergegas untuk membonceng teman saya. Sebelum
saya membonceng motor kawan saya, saya mengambil sepotong besi. Dan
akhirnya kami pun mengejar pria itu. Dan yang mana pada waktu itu
keadaan di jalan sangat carut marut, tetapi pria itu tetap menancap gas.
Mungkin saking takutnya berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kami.
Kawan saya pun mempercepat laju motornya.Berhubung motor yang kami
tunggangi adalah motor king sedangkan pria tersebut menggunakan motor
bebek, maka perlahan-lahan kami dapat menyusulnya.
Pada suatu saat
pria itu membelokkan motornya pada persimpangan dengan cepatnya. Dan
pada saat itulah kami tidak tahu darimana mobil tersebut datang. Seingat
saya, kamipun akhirnya menabrak mobil tersebut dan saya serasa terbang
di udara. Sesudah itu saya tidak sadar lagi.
Pada waktu saya sadar,
saya melihat banyak kerumunan di sekitar saya. Dan dengan reflek saya
mencari teman saya untuk melihat kondisinya. Lalu saya pun memisahkan
diri untuk mencari teman saya dari kerumunan orang tersebut.
Tetapi
saya tidak tahu mengapa orang tersebut masih berkerumun di tempat saya
berada tadi. Lalu saya pun melangkah ke jalan, dan saya mendapati
kerumunan di sisi jalan yang lain. Saya pun berpikir itu pasti teman
saya. Lalu saya pun melangkah mendekatinya.
Tiba-tiba saya berhenti
sontak di tengah jalan karena saya melihat di beberapa kerumunan teman
saya, saya melihat teman saya jadi dua. Dan ada banyak orang yg berwajah
bengis dan hewan kurus seperti anjing yg hendak memperebutkannya. Saya
mengucek mata saya sebab saya pikir saya masih belum sadar. Setelah itu
saya melihat teman saya yang ada dua tersebut. Salah satunya di
seret-seret oleh mereka untuk keluar dari kerumunan tersebut. Dan teman
saya itu berteriak, “Ndry, Ndry, tolong saya!” Saya pun tak berani
melangkah karena saya takut. Dan saya tetap diam terpaku di tengah jalan
raya tersebut.
Pada waktu itu ada sinar datang dari sebelah kanan
saya. Waktu saya menoleh, ternyata mobil ambulance pas di samping kanan
saya dan menabrak saya. Saya pun tersontak dan menyebut Masyaallah
sambil memejamkan mata. Tetapi mobil itu serasa melintasi tubuh saya.
Lalu sayapun membuka mata saya dan dengan reflek saya memegang tangan
saya sendiri. Lalu saya pun melihat mobil ambulance tersebut berhenti
pas di tempat saya jatuh tadi. Dan yang membuat saya terdiam seribu
bahasa adalah ketika saya melihat tubuh saya dimasukkan ke dalam
ambulance tersebut. Hal ini yg membuat saya seperti gila. Sayapun
akhirnya berlari tanpa tujuan dan saya tidak berani mendatangi kerumunan
di mana saya jatuh sebelumnya karena saya takut setelah melihat
kejadian teman saya.
Tidak jelas kemana saya berlari, tiba tiba saya
sampai di sebuah taman dan saya duduk sambil menangis. Apakah saya
sudah mati? Saya terus mencubit-cubit tangan saya, tapi saya tidak
merasakan apapun. Lalu saya menangis lebih keras. Dan sayapun tersungkur
menangis di atas tanah. Dan pada saat saya tersungkur, saya melihat
sepasang kaki di depan mata saya. Sayapun sontak mundur ke belakang
karena saya teringat langsung apa yg dialami teman saya. Tapi pada saat
saya mau bangun dan melarikan diri, saya seperti lumpuh tidak bisa
bergerak. Dan saya pun memberanikan diri untuk menatap siapakah yg ada
di depan saya. Tapi saya tidak bisa melihat wajah-Nya karena sangat
silau. Dan hal itu membuat saya pasrah dan menundukkan muka.
Lalu
orang yg berpakaian putih di depan saya itu pun bertanya kepada saya,
“Nak, mengapa engkau menganiaya AKU?”.Lalu saya pun menjawabnya, “Setan,
pergi kau jangan ganggu saya!” Sayapun akhirnya mengucapkan ayat-ayat
kursi untuk mengusirnya.Lalu Dia pun berkata lagi “Nak, mengapa engkau
menganiaya Aku?” Sayapun masih melafalkan ayat kursi di bibir saya dan
saya mengucapkan “Ya Allah, usirlah setan itu dari hadapanku.” Lalu Dia
berkata lagi, “Nak, apakah kesalahan-Ku hingga kau menganiaya Aku?”
Lalu setelah saya sadar ayat kursi tidak ampuh untuk menghadapi-Nya,
sayapun tersungkur di bawah kaki-Nya dan menangis tersedu-sedu dan
akhirnya akupun menjawabnya, “Saya tidak tahu kenapa saya melakukannya.
Maafkanlah saya.”
Dan saya pun meraung-raung di bawah kaki-Nya. Dan
Diapun berkata, “Bangunlah. Jangan takut. Peganglah tangan-Ku.” Dan
sayapun berdiri di depan-Nya sambil menundukkan muka saya (dan pada
waktu itu sayapun masih berpikir bagaimana cara melarikan diri
dari-Nya). Sepertinya Dia tahu pikiran saya, dan Dia berkata lagi,
“Jangan takut akan Aku karena Aku lembut dan murah hati.”
Dan
akhirnya saya pun memberanikan diri untuk menatap-Nya. Saya merasakan
kesedihan yg ada di hati saya menjadi sirna seketika dan saya pun
memberanikan diri untuk bertanya kepada-Nya, “Siapakah kamu
sesungguhnya?”
Lalu Dia menjawab, “Akulah yang selalu di perdebatkan
oleh banyak anak manusia. Akulah jalan yang lurus. Akulah yang telah
membangkitkan orang dari kematian.” Setelah saya mendengar Dia berkata
“Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian”, sayapun langsung
tersadar bahwa Dialah Isa Almasih atau Yesus Kristus yang banyak sekali
dipuja puja oleh kaum Nasrani sebagai Tuhan-nya. Lalu sayapun tersungkur
di bawah kaki-Nya kembali dan pada saat itu secara tak sadar saya
memperhatikan kaki-Nya yg mempunyai tanda berlobang bekas luka. Saya pun
berkata “Ya Nabi Isa, ampunilah segala sesuatu yang pernah saya perbuat
terhadap pengikut-Mu. Ampunilah saya.”
Dan sayapun menangis kembali
karena merasa berdosa terhadap-Nya. Lalu dia pun berkata, “Mengapa kamu
menganiaya mereka?” Sayapun menjawab-Nya, “Saya tidak tahu. Atau
mungkin karena mereka menganggap-Mu sebagai Allah dan menduakan Allah?”
Lalu Dia pun berkata “Segala apa yang ada padaKu adalah milik Bapa-Ku
yang di Sorga. Dan segala apa yang ada pada BapaKu di Sorga adalah
Milik-Ku juga, karena oleh-Nya segala kekuasaan baik di bumi maupun di
sorga telah diserahkan-Nya kepadaKu. Karena Aku dan Bapa adalah satu.
Begitu juga kau, kau sekarang adalah milik-Ku.”
Sayapun masih
menangis di bawah kaki-Nya pada saat Dia menerangkan tentang siapa
diri-Nya sebenar-Nya, yaitu Dia adalah Allah itu sendiri. Lalu saya pun
berkata, “Ya Isa Allahku, ampunilah segala sesuatu yang pernah saya
lakukan.” Di sinilah saya pertama kali menyatakan Isa adalah Allah saya.
Lalu Isa Almasih berkata, “Pulanglah dan beritakanlah tentang Aku,
tentang apa yang pernah kau lihat. Aku akan menyertai kalian semua
hingga zaman akhir.”
Dan pada saat itu pula sontak saya terbangun.
Ternyata saya sudah berada di Rumah Sakit, tepatnya di ruang ICU kurang
lebih selama 2 minggu dalam keadaan koma. Pada saat saya terbangun, saya
langsung menangis dan menyebut, “Ya Isa, ya Tuhanku, ampunilah saya.”
Pada saat itu ibu dan saudara-saudara saya sedang menunggu di luar dan
bergegas masuk saat mendengar suara saya. Tetapi kebanyakan dari mereka
heran mengapa saya menyebut Isa sebagai Tuhan saya. Banyak di antara
mereka yg menganggap saya kerasukan iblis membaca ayat kursi bersama
sama. Ini membuat saya tertawa terpingkal-pingkal setiap saya mengingat
mereka melakukan hal tersebut. Akhirnya sayapun dibawa pulang ke rumah
setelah kondisi saya membaik. Pada saat itu merupakan kegoncangan iman
yg terbesar dalam hidup saya, tentang apa yg pernah saya percayai
sebelumnya, yg selalu penuh dengan kekerasan, iri, dan dengki. Dan saya
mengingat tentang pertemuan saya dengan Tuhan kita Yesus Kristus, betapa
baiknya Dia terhadap saya. Dia tahu saya telah menganiaya pengikut-Nya,
seharusnya Dia memenggal kepala saya, tetapi Dia malah mengampuni saya
dan mengembalikan roh saya menyatu kembali dengan jiwa dan tubuh saya.
Padahal ibu saya pernah berkata bahwa pada saat saya di rumah sakit
dokter telah mengatakan bahwa saya telah mengalami pendarahan otak dan
mustahil bisa di sembuhkan. Dan sekalipun saya sembuh, saya akan
mengalami kelumpuhan total. Banyak para dokter yg merasa aneh pada
kejadian saya yg ajaib.
Dan apabila mereka bertanya saya hanya
menjawab Isa atau Yesus Kristus lah yg menyembuhkan saya. Kadang-kadang
hal ini membuat mereka yg belum menerima Yesus di dalam hatinya
menganggap saya kerasukan iblis. Begitu juga saudara-saudara saya maupun
bapak saya sendiri. Sehingga sering bapak saya mengundang para kiai
maupun dai untuk mengkotbahi saya.Lalu saya bertanya kepada mereka,
“Sudahkah kalian pernah merasakan kematian?” Merekapun jawab,
“Belum.”Lalu sayapun bilang kepada mereka, “Percayalah kepada Isa,
karena Isa lah yang menyelamatkan saya dari kematian.”
Akhirnya
banyak dari antara mereka yg pergi dengan hati yg dongkol.Untungnya
bapak saya merupakan muslim yg liberal. Akhirnya sayapun menceritakan
tentang semua kejadian yg pernah saya alami pada waktu itu. (mungkin
bapak saya mendengarkannya dengan cara masuk kuping kiri, keluar kuping
kanan). Akhirnya bapak saya berkata, seandainya apa yg saya alami itu
memang benar, maka bapak akan mengucap syukur kepada Nabi Isa yg telah
menyelamatkan saya. Dan sayapun selalu berdebat dengan bapak saya.
Sampai akhirnya saya berkata kepada bapak saya, “Sungguh apa yang semua
saya alami adalah benar karena saya melihatnya dengan kepala dan mata
saya sendiri.”
Dan bapak sayapun bilang, “Bagaimana mungkin kamu
melihatNya, orang pada saat itu bapak bersama ibumu selalu menunggui
kamu di rumah sakit? Kapan kamu keluar dan bertemu denganNya? Tahukah
kamu Ndry, semua itu karena ridho Allah, titik!”
Pada waktu itu saya
pun bingung menjawab pertanyaan yg dilontarkan bapak kepada saya. Ibu
saya pun menangis dan memeluk saya ketika melihat kami berdebat dengan
keras dan menyuruh saya diam dan meninggalkannya. Tanpa sebab saya
berkata kepada bapak, “Ya benar, Isa Almasih adalah Tuhan saya sekarang
ini. Pelangi adalah saksi apa yg pernah saya katakan.”
Lalu bapak
saya tertawa menyindir kepada saya, “Di musim kemarau begini mana
mungkin ada pelangi?” Dan sayapun akhirnya pergi meninggalkan tempat
saya berdebat dengan ayah saya itu dan menuju pintu rumah untuk pergi
keluar. Pada saat saya di luar rumah sayapun menangis dan berbicara
sendiri, “Ya Isa Tuhanku, mengapa begitu keraskah hati bapak saya
seperti batu?” Lalu saya pun mendongak ke atas langit, dan anehnya saya
melihat pelangi. Lalu saya menangis dengan penuh suka cita, dan sayapun
lari kembali ke dalam rumah untuk menemui bapak saya. Dan saya
memanggilnya untuk menunjukkannya.
Setelah bapak saya melihat
pelangi tersebut diapun diam seribu bahasa. Dan setelah kejadian itu
bapakku seperti mengalami kegoncangan iman, seperti yg pernah saya alami
sebelumnya.
Sayapun mulai mencari lebih dalam tentang siapa Isa
Almasih sebenarnya melalui Al-Quran maupun hadist, dan saya menemukan
hal-hal yg membuat saya terharu. Misalnya ayat surat-surat di bawah ini:
(Maryam, 19:19) Hanya Isa Anak Maryam yang langsung masuk Syurga kerana Dia suci.
(Al Imran, 3:45) Bahkan Dia (Isa Almasih) terkemuka di dunia dan di akhirat.
(Al Fatihah, 1:6) “Indinash shiraathal mustaqiim” Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus
(Az Zukhruf, 43:61) “Wa innahu la’ilmu lis saa’ati fa laa tamtarunna
bihaa wa tabi’unni haadzaa shiraathum mustaqiim.” Artinya: Dan
sesungguhnya Isa itu benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat
kerana itu janganlah kamu ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku.
Inilah jalan yang lurus.
(Az Zukhruf, 43:63) “Wa lammaa jaa-a ‘Isa
bil bayyinaati qaala qad ji’tukum bil hikmati wa li ubayina lakum
ba’dhal ladzii tathtalifuuna fiihi fat taqullaaha wa athii’u.” Artinya:
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan. Dia berkata sesungguhnya Aku
datang membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang apa
kamu perselisihkan tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
kepadaKu.
(An Nisa, 4:171) “Inamal Masihu ‘isabnu Maryama rasullahi
wa kalimatuhu.” Artinya: Sesungguhnya Isa Al Masih putra Maryam itu
utusan Allah dan FirmanNya.
(Hadis Anas bin Malik hal.72) “Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu.” Artinya: Isa itu sesungguhNya Roh Allah dan FirmanNya.
(Maryam, 19:17) ”arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa
basyaran sawiyya.” Artinya: Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka ia
menjelma di hadapannya menjadi Manusia yang sempurna.
(Hadis Ibnu Majah) “Laa mahdia illa isabnu Maryama.” Artinya: Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra Maryam.
(Al Anbiyaa, 21:91) “Wallatii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir
ruuhinaa Wa ja’alnaahaa wabnahaa ayatal lil ‘aalamiin” Artinya:
Ingatlah kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam)
lalu Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia
dan Anaknya tanda (kuasa Allah) bagi semesta alam.
(Maryam, 19:33)
“Wa salaamu ‘alayya yauma wulittu, wa yauma amuutu, wa yauma ub’atsu
hayaa.” Artinya: Dan sejahtera atasNya pada hari Dia dilahirkan, pada
hari Dia wafat, dan pada hari Dia dibangkitkan hidup kembali.”
(Al
Imran, 3:55) “Idz qaalallahu yaa Isa, innii mutawafiika, wa raafi’uka
ilayya, wa muthahhiruka minal ladzinaa kafaruu, wa jaa’ilul ladzina
tabauka fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil qiyamati.” Artinya: Ingatlah
tatkala Allah berfirman; Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanMu,
dan mengangkatMu kepadaKu, dan akan menyucikan Engkau dari orang-orang
kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutiMu di atas mereka yang
kafir hingga hari kiamat.”
(Al Baqarah, 2:253) “Wa aatainaa ‘isabna
Maryam bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi.” Artinya: Dan Kami
berikan kepada Isa putra Maryam, beberapa mujizat serta Kami perkuat Dia
dengan Roh Kudus.
(An Nisa, 4:156) “Wa bi kufrihim wa qaulihim
‘alaa Maryama buhtaanan ‘azhiimaa.” Artinya: Dan kerana kekafiran mereka
(terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan
besar (zinah).
(Al Imran, 3:45) “Idz qalatil malaikatu yaa Maryama
innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu ‘isabnu Maryama
wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal muqarrabiin.” Artinya: Ketika
malaikat berkata, hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
dengan Kalimah daripadaNya namanya Al Masih putra Maryam, terkemuka di
dunia dan di akhirat dan orang yang paling dekat pada Allah.
Dan
sayapun akhirnya menelusuri dan mencari segala hal tentang Isa Almasih
Tuhan kita. Akhirnya sayapun berpikir bahwa saya harus mendapatkan Injil
itu sendiri untuk memahami siapa Isa Almasih itu sesungguhnya. Ada
keinginan yang sangat kuat di hati saya untuk mendapatkannya (Injil).
Lalu saya pun teringat akan toko yang pernah kami (saya bersama kawan
saya dulu) rusakkan, yaitu toko buku El-Shadai, lalu sayapun pergi
kesana.
Pada saat saya sampai di toko tersebut, toko itu masih
kelihatan rapi, baik kaca-kacanya yg dulu kami lempari dengan batu
hingga pecah, telah rapi terenovasi kembali. Lalu sayapun menghampiri
toko tersebut dan akhirnya saya berbicara dengan salah satu penjaganya,
“Mbak, apakah Anda menjual Injil?” “Ya.” jawabnya. Lalu penjaga itu pun
mencarikan Injil tersebut. Lalu dia pun menyerahkan kepada saya Kitab
Perjanjian Baru. Lalu saya bertanya lagi kepadanya, “Apakah ini Injil
Isa Almasih punya?”
Mbak penjaga itupun berkata sambil tertawa
kecil, “Iya, Perjanjian Baru itu adalah Injil.” Lalu mbak itu pun
berkata kepada saya, “Apakah kamu non Kristen?”
Sayapun bingung
menjawabnya. Karena agak takut oleh sebab sebelumnya, seandainya mbak
itu tahu apabila saya muslim mungkin dia akan benci kepada saya, pikir
saya dalam hati. Akhirnya dengan berat hati sayapun menjawabnya, “Ya,
saya muslim.” sambil saya menundukkan muka.
Lalu mbak itu pun
berkata, “Ah itu tak masalah bagi kami.” sambil tersenyum. Hal ini yang
membuat saya heran kenapa mereka yg begitu ramah bisa kami benci tanpa
sebab sebelumnya? Lalu sayapun bertanya kepada dia, “Mbak, adakah
buku-buku tentang kisah nabi-nabi menurut Kristen?”
Lalu mbak itupun
mencarikannya. Sesudah itu sayapun mananyakan harga totalnya untuk
membayar buku-buku tersebut. Dan sebelumnya saya pun berta nya
kepadanya, “Mbak, apakah ada di antara pegawai toko ini yang celaka pada
saat kerusuhan sebelumnya?” Mbak itupun menjawab saya, “Pada waktu
kejadian tersebut toko ini telah kami tutup lebih awal kira-kira jam
sepuluh pagi.” Lalu saya bertanya lagi, “Apakah ada yg menempati toko
ini sebagai tempat tinggal?”
“Ah tidak mas,” jawabnya, “hanya satpam
yg menjaga toko-toko di sekitar kami. Itupun juga mereka hanya menjaga
di luaran saja untuk keamanan sekitarnya.”
Hal ini yang membuat saya
sangat bingung dalam hati. Seingat saya waktu kami merusak dan menjebol
toko ini pada waktu petang hari masih ada beberapa orang yg di
dalamnya, sedangkan mbak itu bilang toko telah tutup sejak jam 10 pagi
dan tidak ada satupun penghuni yg menempatinya. Lalu siapakah di antara
mreka yg kami kejar pada waktu itu? Hal ini yang membuat saya heran
hingga sekarang. Seandainya apabila saya menemui pria yg kami
kejar-kejar dulu, mungkin saya akan berlutut untuk meminta maaf
kepadanya.
Dan akhirnya sayapun kembali kerumah, dan sayapun mulai
membaca Injil satu persatu di kamar saya. Saya sangat terenyuh, sedih,
dan bangga pada saat saya membaca kisah Injil, betapa mulianya segala
sesuatu yang pernah diperbuat oleh Isa Almasih / Yesus Kristus. Begitu
pun juga ucapan-ucapanNya yang bagaikan pisau belati langsung menusuk
hati mengajarkan tentang kasih yang tulus, kerendahan hati, maupun
keselamatan. Hal ini yang belum pernah saya peroleh sebelumnya semenjak
saya hidup di muka bumi yang mana sebelumnya saya menganggap diri kami
sebagai Muslim adalah yg tertinggi dari golongan lain kafir yang mana
para golongan kafir itu harus tunduk kepada kami, yaitu para penganut
Islam, sebab ada di Quran yg mengatakan, “hanya penganut Islam lah yang
masuk Sorga” dan hal ini sangat tidak masuk akal.
Bagaimana mungkin
nabi-nabi sebelum Muhammad bisa disebut Islam, karena mereka pun tidak
pernah sekalipun mengucapkan kalimat syahadat? Dan juga pada saat saya
mengalami kejadian yg aneh di mana roh saya berpisah dengan tubuh saya
pada waktu kecelakaan dan mengalami koma, kenapa yg menemui saya justeru
Isa Almasih / Yesus Kristus? Dan akhirnya sayapun menyerahkan diri saya
sepenuhnya untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan saya dan
Juruselamat saya. Pada tanggal 27 Oktober 2000 saya pun dibaptis dalam
nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Halleluya. Saya telah menerima kasih
karunia-Nya. Baik susah maupun senang.
Tuhan Yesus selalu menyertai saya.Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar