Rabu, 18 Mei 2016

Ini jawaban logis mengapa darah tidak boleh dimakan!

Bagaimana pendapat anda mengenai orang yang makan darah? Apakah hal tersebut benar-benar menyehatkan? Seperti yang kita ketahui bahwa agama jelas melarang setiap manusia mengkonsumsi darah. Lalu bagaimana dengan mereka yang makan darah, mengingat ada beberapa suku di Indonesia ada yang makanan khasnya menggunakan darah. Pada artikel ini, kita akan melihat dari sisi medis mengapa larangan makan darah itu sungguh perintah yang masuk akal!
Yang pertama harus kita ketahui adalah darah adalah nyawa. Tanpa darah, tidak akan ada kehidupan. Darahlah yang membawa seluruh nutrisi, hormon, mineral dan vitamin yang penting bagi tubuh, bahkan darah jugalah yang membawa banyak virus dan penyakit. Itulah sebabnya darah disebut juga dengan carrier. Di dalam darah terkandung sejumlah bakteri dan microorganisme yang jauh lebih sulit dibasmi dari bakteri dan mikroorganisme dalam daging.
 Darah juga membawa zat sisa alias sampah seperti urea, carbon dksida, amnonia, keratin, dan masih banyak racun lainnya. Lewat darahlah penyakit bisa ditularkan. Inilah yang menyebabkan mengapa saat seseorang mendonorkan darahnya, petugas harus benar-benar memeriksanya apakah orang tersebut memiliki riwayat penyakit tertentu, sehingga darahnya tetap aman untuk ditransfusi.


Yang ketiga, darah merupakan lingkungan yang tidak steril, sehingga memudahkan mikroba untuk memberi makan darah itu. Dalam beberapa kasus tertentu, bisa saja terjadi ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga menyebabkan mikroba ini bisa tumbuh sebab kekebalan tubuh  juga sedang menurun. Di sinilah mikroba ini bisa merusak keseimbangan internal, sehingga dapat dengan mudah menyerang dengan penyakit. Sebut saja, saat pH darah tidak seimbang, maka mikoba tersebut bisa mengambil kesempatan untuk menyerang tubuh kita, dan media yang paling bagus untuk petumbuhan mikroba ini dengan cepat adalah darah.
Darah pun tidak cocok di sajikan dengan makanan sebab tingkat protein yang dicerna tubuh seperti albumin, globulin dan fibrinogen rendah, hanya 8 gram dalam 100 ml darah. Darah mengandung hemoglobin yang tinggi, serta protein kompleks yang sangat sulit dicerna oleh tubuh. Saat darah menjadi beku, maka fibrinogen berubah menjadi fibrin yang merupakan protein yang paling sulit dicerna tubuh. Inilah alasan para ahli sepakat bahwa mengkonsumsi darah binatang sangatlah berbahaya.
Racun dalam tubuh harus dibuang. Jika tidak maka akan terjadi penumpukan yang bisa berakibat fatal bagi kehidupan. Sekarang anda bisa membayangkan jika seseorang mengkonsumsi darah, sebab ia sedang menambahka nracun masuk ke dalam tubuhnya. Akibatnya, ginjal dipaksa untuk menyaringnya. Lama-kelamaan, ginjal bisa rusak, dan mengakibatkan gagal ginjal bahkan koma.
Darah hewan mengandung parasit buruk yang dapat dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini akan makin diperparah jika hewan yang dikonsumsi sudah sakit. Di dalam darah terdapat zat pembekuan darah (Ca++) yang bisa membekukan isi perut kita (bila kita makan darah/ saren/dadih). Darah juga mengandung senyawa yang beracun pada jantung, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan sistem saraf manusia yakni putrescine dan cadaverine. Belum lagi kandunagn zat besi dalam darah sangat tinggi, dan sulit untuk dikeluarkan dari dalam  tubuh. Jika terjadi penumpukan zat besi, maka akan sangat gampang terjadi komplikasi.
Bukan hanya itu, Beberapa penyakit lain yang bisa muncul akibat mengkonsumsi darah hewan adalah:
  •  Saraf dan otak rusak
  • Terjadinya iritasi pada selaput perut
  • Gangguan pada usus dan lambung
  • Asam urat
  • Koma hepatitik
  • Peradangan sistemik
  • Membuat kesuburan terganggu dan bahkan impotensi
  • Penyakit lain akibat uremia

Parahnya, bakteri dalam makanan termasuk darah ada yang tidak bisa mati meski di suhu panas sekalipun. Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang bisa hidup bahkan di suhu panas dan suku dingin yang ekstrim sekalipun.
Bagaimana? Masih mau makan atau minum darah?

Sumber : http://health-tidings.com/2016/05/07/ini-jawaban-logis-mengapa-darah-tidak-boleh-dimakan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar