Bagaimana pendapat anda mengenai orang
yang makan darah? Apakah hal tersebut benar-benar menyehatkan? Seperti
yang kita ketahui bahwa agama jelas melarang setiap manusia mengkonsumsi
darah. Lalu bagaimana dengan mereka yang makan darah, mengingat ada
beberapa suku di Indonesia ada yang makanan khasnya menggunakan darah.
Pada artikel ini, kita akan melihat dari sisi medis mengapa larangan
makan darah itu sungguh perintah yang masuk akal!
Yang pertama harus kita ketahui adalah
darah adalah nyawa. Tanpa darah, tidak akan ada kehidupan. Darahlah yang
membawa seluruh nutrisi, hormon, mineral dan vitamin yang penting bagi
tubuh, bahkan darah jugalah yang membawa banyak virus dan penyakit.
Itulah sebabnya darah disebut juga dengan carrier.
Di dalam darah terkandung sejumlah bakteri dan microorganisme yang jauh
lebih sulit dibasmi dari bakteri dan mikroorganisme dalam daging.
Yang ketiga, darah merupakan lingkungan
yang tidak steril, sehingga memudahkan mikroba untuk memberi makan darah
itu. Dalam beberapa kasus tertentu, bisa saja terjadi ketidakseimbangan
cairan dalam tubuh, sehingga menyebabkan mikroba ini bisa tumbuh sebab
kekebalan tubuh juga sedang menurun. Di sinilah mikroba ini bisa
merusak keseimbangan internal, sehingga dapat dengan mudah menyerang
dengan penyakit. Sebut saja, saat pH darah tidak seimbang, maka mikoba
tersebut bisa mengambil kesempatan untuk menyerang tubuh kita, dan media
yang paling bagus untuk petumbuhan mikroba ini dengan cepat adalah
darah.
Darah pun tidak cocok di sajikan dengan
makanan sebab tingkat protein yang dicerna tubuh seperti albumin,
globulin dan fibrinogen rendah, hanya 8 gram dalam 100 ml darah. Darah
mengandung hemoglobin yang tinggi, serta protein kompleks yang sangat
sulit dicerna oleh tubuh. Saat darah menjadi beku, maka fibrinogen
berubah menjadi fibrin yang merupakan protein yang paling sulit dicerna
tubuh. Inilah alasan para ahli sepakat bahwa mengkonsumsi darah binatang
sangatlah berbahaya.
Racun dalam tubuh harus dibuang. Jika
tidak maka akan terjadi penumpukan yang bisa berakibat fatal bagi
kehidupan. Sekarang anda bisa membayangkan jika seseorang mengkonsumsi
darah, sebab ia sedang menambahka nracun masuk ke dalam tubuhnya.
Akibatnya, ginjal dipaksa untuk menyaringnya. Lama-kelamaan, ginjal bisa
rusak, dan mengakibatkan gagal ginjal bahkan koma.
Darah hewan mengandung parasit buruk
yang dapat dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini akan makin
diperparah jika hewan yang dikonsumsi sudah sakit. Di dalam darah
terdapat zat pembekuan darah (Ca++) yang bisa membekukan isi perut kita
(bila kita makan darah/ saren/dadih). Darah juga mengandung senyawa yang beracun pada jantung, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan sistem saraf manusia yakni putrescine dan cadaverine. Belum
lagi kandunagn zat besi dalam darah sangat tinggi, dan sulit untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika terjadi penumpukan zat besi, maka
akan sangat gampang terjadi komplikasi.
Bukan hanya itu, Beberapa penyakit lain yang bisa muncul akibat mengkonsumsi darah hewan adalah:
- Saraf dan otak rusak
- Terjadinya iritasi pada selaput perut
- Gangguan pada usus dan lambung
- Asam urat
- Koma hepatitik
- Peradangan sistemik
- Membuat kesuburan terganggu dan bahkan impotensi
- Penyakit lain akibat uremia
Parahnya, bakteri dalam makanan termasuk darah ada yang tidak bisa mati meski di suhu panas sekalipun. Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang bisa hidup bahkan di suhu panas dan suku dingin yang ekstrim sekalipun.
Bagaimana? Masih mau makan atau minum darah?
Sumber : http://health-tidings.com/2016/05/07/ini-jawaban-logis-mengapa-darah-tidak-boleh-dimakan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar